
Image dari Infiniteunknown.net
Pada saat ini masalah dari keamanan data
dan juga privasi di internet menjadi salah satu perhatian besar bagi
banyak orang. Selain masalah keamanan data pribadi yang bisa untuk
disalahgunakan, berdasarkan sumber informasi dari Edward Snowden yang
merupakan mantan kontraktor teknik Amerika Serikat dan karyawan Central
Intelligence Agency (CIA), mengungkapkan bahwa pemerintah juga terlibat
dalam pelanggaran data privasi pengguna di #internet.
Selama bekerja, Edward Snowden
membocorkan data intelijen Amerika Serikat yang melakukan penyadapan
melalui empat perusahaan teknologi internet dan telepon. Kekasih dari
Lindsay Mills ini membocorkan program PRISM yang di akses melalui
Google, Yahoo, #Facebook,
PalkTalk, Youtube, Skype, AOL pertama kali dengan menggunakan dua media
masa yaitu Amerika Serikat The Washington Post dan media masa Inggris
The Guardian.
Edward Snowden menyerahkan 41 slide
dalam bentuk powerpoint, berdasarkan pengakuan Amerika Serikat Spionase
ini dapat mengetahui posisi orang yang sedang menjadi sasaran
pengintaian. Mantan agen dari National Security Agency (NSA) ini setelah
tindakannya tersebut, membuat pria yang kini tinggal di Rusia menjadi
buronan Amerika Serikat karena telah dianggap membocorkan program
pemerintah. NSA sendiri merupakan agen intelijen terbesar di Amerika
Serikat yang memiliki tanggung jawab mengumpulkan dan menganalisa
komunikasi pada sinyal intelijen juga cyber security.
Dalam sebuah kesempatan wawancara dengan
The Intercept tahun lalu, Edward Snowden coba membeberkan beberapa cara
cepat dan mudah bagi para pengguna internet untuk dapat mengamankan
datanya. Berikut ulasan lengkapnya.
1. Melindungi Arus Komunikasi
Cara pertama dan sebagai tindakan awal, Edward Snowden menganjurkan bagi para pengguna #smartphone
untuk melakukan enkripsi terhadap panggilan suara dan teks. Supaya
lebih memudahkan, Snowden menyarankan penggunaan pada aplikasi seperti
Signal, yang telah diakui oleh para ahli keamanan komputer. Karena dari
arus komunikasi sendiri merupakan salah satu faktor mengapa banyak orang
mudah untuk disadap.
Apabila hal itu terjadi, maka bukan
tidak mungkin data-data penting yang disimpan pada perangkat smartphone
Anda akan mudah untuk diketahui oleh orang lain. Bahkan yang lebih parah
lagi bisa sampai disalahgunakan, hingga akhirnya akan sangat merugikan
bagi diri kita sendiri.
2. Mengunci Hard Drive
Data yang tadinya belum terenkripsi akan
sangat rentan dan mudah untuk diretas oleh orang awam sekalipun. Bahkan
juga memungkinkan bagi seseorang dengan hanya memiliki kemampuan dan
pengetahuan tentang #komputer
pada tingkat dasar sekalipun dapat membongkar berbagai informasi
penting dari perangkat yang Anda miliki. Maka dari itu, sama halnya
ketika sedang menggunakan smartphone, komputer juga harus dienkripsi.
Terlebih lagi hingga saat ini setiap sistem operasi telah dilengkapi
oleh fitur enkripsi.
3. Saran Edward Snowden Gunakan Password Berbeda
Salah satu celah keamanan yang paling
rentan untuk ditembus ketika sedang melakukan aktivitas online adalah
password yang sama untuk beberapa situs web. Karena saat ini banyak
aplikasi yang mempermudah dalam pencurian password, sebut saja salah
satunya ialah keylogger yang memungkinkan penggunanya bisa merubah
password sebelumnya dengan yang baru. Ketika seseorang berhasil dalam
membongkar password pada sebuah akun, maka kemungkinan besar akun yang
lainnya juga dapat diketahui.
Oleh karena hal itu, Snowden
menganjurkan bagi para pengguna yang setiap waktu selalu berhubungan
dengan internet, untuk menggunakan aplikasi password manager. Sehingga
nantinya akan menghasilkan kata sandi yang lebih unik dan pastinya juga
jauh lebih aman untuk setiap situs, namun juga mudah untuk diingat.
4. Mengaktifkan Fitur Two Factor Authentication
Two Factor Authentication (2FA) adalah
suatu fitur keamanan yang difungsikan sebagai verifikasi apakah pengguna
yang akan login benar-benar orang yang memiliki akun tersebut. Konsep
dari 2FA sangatlah mudah, selain username atau #email dan password juga akan ditambahkan satu langkah lagi yang dibutuhkan untuk login.
Inilah yang dimaksud dengan cara
verifikasi pemilik akun, kalau Anda pernah bertransaksi menggunakan
Internet Banking BCA maka Anda pasti memiliki token BCA atau KeyBCA yang
harus digunakan pada saat melakukan transaksi, ini juga merupakan salah
satu jenis 2FA.
Intinya dengan mengaktifkan fitur ini,
pengguna tak sekedar hanya menggunakan password saja untuk bisa masuk
pada sebuah situs web. Melainkan pengguna juga harus memasukkan kode
tertentu yang akan dikirimkan melalui SMS ataupun email agar dapat
memastikan identitasnya terlebih dahulu. Maka dari itu, Snowden
menyarankan bagi para pengguna internet agar bisa mengaktifkan fitur ini
pada semua layanan, seperti halnya Gmail, Facebook, Dropbox, Twitter,
Instagram dan termasuk Apple ID.(Maxmanroe)