Pengembangan Smart City Merambah ke Kabupaten

http://www.mujahidit.com/2016/05/pengembangan-smart-city-merambah-ke.html
Pengembangan Smart City Merambah ke Kabupaten
Pembangunan implementasi smart Regency sendiri direncanakan selama lima tahun hingga 2021. Lebih jauh akan dilakukan pengembangan Desa Cerdas atau Smart Villages yang diintegrasikan dengan Smart Regency. Sleman mempunyai potensi desa wisata dengan bebagai ragam seni dan budayanya.
Pengembang Lapor Sleman dan Founder SOROT, Ariya, mengungkapkan, dalam kerjasama dengan Kabupaten Sleman, menghibahkan platform SOROT hingga Desember mendatang. “Jadi sistem dan pengembangan kami berikan secara gratis. Nanti Pemerintah Sleman membiayai kegiatan-kegiatan seperti pelatihan, sosialisasi dan kami sebagai narasumber,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (16/5/2016).
Untuk mendukung aplikasi Lapor Sleman, saat ini masih menggunakan milik Tim SOROT. “Nanti infrastrukturnya ada juga dari Pemerintah Kabupaten Sleman pada 2017. Kita sudah siapkan kapasitas server bisa layani konkuren 2.000 pengguna, bulan depan kita tingkatkan kapasitasnya,” jelasnya.
Diharapkannya, kehadiran aplikasi Lapor Sleman meningkatkan kolaborasi antara warga dan pemerintah kabupaten daerah. “Warga dapat dengan lebih mudah dalam melaporkan berbagai masalah seperti jalan berlubang, sarana prasarana publik, masalah sampah, perizinan dan lainnya. Kami berharap Lapor Sleman sebagai cikal bakal untuk bisa diterapkan juga pada Kabupaten lainnya di DIY Yogyakarta,” jelasnya.
Menurutnya, tantangan mengembangkan aplikasi untuk smart city adalah di Sumber Daya Manusia dan Tata Kelola. “Kami akan kuatkan dulu di internal SDM SKPD, kemudian libatkan komunitas agar selangkah demi selangkah aplikasi ini adopsinya cepat di masyarakat. Platform SOROT ini juga sudah tersedia untuk Kota Bekasi dan dalam proses di Makassar, Semarang, dan Tangerang Selatan,” jelasnya.
Bupati Sleman Sri Purnomo menjelaskan selain melalui aplikasi Lapor Sleman yang dapat diunduh di playstore, warga juga dapat menyampaikan aspirasi dan pengaduannya melalui berbagai media lainnya yang sudah diintegrasikan seperti Twitter Kabupaten Sleman, surat warga Sleman, website sleman.sorot.id, Facebook Kabupaten Sleman, dan melalui SMS.
“Dengan Lapor Sleman warga bisa berpartisipasi dengan menyampaikan aspirasi, keluhan, saran, kritik dan laporan di lingkungan sekitarnya dengan lebih mudah dan cepat. Implementasi ini akan dilakukan secara bertahap, mulai dari kesiapan internal hingga pemahaman masyarakat akan petingnya masukan dari masyarakat akan fasilitas Kabupaten. Kesiapan tim untuk menangani respon cepat ini juga harus disiapkan,” katanya.
Sumber: Okezone