Dahsyatnya Jika Bom Atom dan Nuklir Jatuh Di Jakarta

http://www.mujahidit.com/2016/08/dahsyatnya-jika-bom-atom-dan-nuklir.html
Jika bom atom jatuh di Monas maka dipastikan hampir 100 persen warga di sekitar tempat itu tewas dan berbagai bangunan hancur luluh.

Kamis (5/8), 70 tahun lalu, sebuah bom uranium yang disebut Little
Boy berbobot 64 kilogram dijatuhkan di kota Hiroshima dan menghancurkan
90 persen wilayah kota itu serta langsung menewaskan total 140.000
orang.
Bom berkekuatan 15 kiloton TNT itu mengakibatkan 90 persen
kota itu rata dengan tanah. Namun, setelah kota itu dibangun kembali,
sulit membayangkan skala kehancurannya saat itu.
Bagaimana
jika bom Little Boy itu dijatuhkan di sebuah kota dunia hari ini?
Bagaimana tingkat kehancuran yang bisa diakibatkan Little Boy?
Sejarawan nuklir Alex Wellerstein menciptakan sebuah situs bernama Nuclearsecrecy.com
yang menyediakan aplikasi yang menunjukkan gambaran tentang seberapa
besar skala kehancuran jika sebuah bom atom, dalam hal ini Little Boy,
dijatuhkan di sebuah kota.
Dalam peta yang muncul di situs
tersebut terdapat lima zona radius terdampak yang diberi warna berbeda
untuk memperjelas berbagai efek dari bom atom yang dijatuhkan di sebuah
kota.
Pusat ledakan disebut "zona bola api" adalah daerah paling
parah terdampak, yaitu dengan luas sekitar 0,1 kilometer persegi.
Kawasan selanjutnya adalah "zona ledakan" yang mencakup daerah seluas
0,36 kilometer persegi di mana hampir semua orang tewas dan sebagian
besar bangunan hancur.
Zona
selanjutnya adalah "zona radiasi" yang bisa mencakup wilayah seluas
4,51 kilometer persegi. Di zona ini, 50-90 persen korban ledakan akan
tewas tanpa perawatan yang tepat dalam beberapa hari atau pekan setelah
bom dijatuhkan.
Daerah terdampak selanjutnya adalah "zona ledakan
udara" yang menghancurkan sebagian besar bangunan dan jumlah korban
tewas masih cukup banyak di kawasan seluas 8,7 kilometer persegi.
Kawasan
bahaya terakhir adalah "zona radiasi panas" yang mengakibatkan semua
yang tinggal dalam area seluas 11,4 kilometer persegi akan menderita
luka bakar tingkat tiga yang berpotensi meninggalkan cacat hingga
amputasi.
Bom atom di Jakarta
Untuk mengetahui dampak bom atom ini, maka bisa mencoba aplikasi Nukemap ini di : http://nuclearsecrecy.com/nukemap/
dengan memilih Jakarta sebagai sasaran bom
atom dengan kekuatan 15 kiloton seperti yang dijatuhkan di Hiroshima.
Situs
ini memilih kawasan sekitar Monumen Nasional (Monas) sebagai pusat
jatuhnya bom atom. Jika bom jatuh di Monas maka dipastikan hampir 100
persen warga di sekitar tempat itu tewas dan berbagai bangunan hancur
luluh.
Bencana belum berakhir karena ledakan udara dengan kekuatan
20 psi akan mengakibatkan bangunan-bangunan besar yang terbuat dari
beton dalam radius 1,5 kilometer hancur atau rusak berat dan jumlah
korban tewas hampir 100 persen.
Setelah ledakan berakhir dan bola
api padam, lalu muncul radiasi nuklir berkekuatan 500 rem yang menyebar
dalam radius 1,42 kilometer.
Artinya, warga yang berada di sekitar
Jl Thamrin, kawasan Tanah Abang, Kebon Sirih, Senen, dan Pejambon akan
terpapar radiasi. Bahkan, jika ditambah embusan angin maka kawasan yang
terpapar radiasi bisa mencapai kawasan sekitar Bundaran HI hingga
sebagian wilayah Jakarta Utara.
Paparan radiasi ini akan mengakibatkan 50-90 persen korban tewas
dalam hitungan jam hingga pekan jika tak menerima perawatan yang tepat.
Korban tewas akibat radiasi ini bisa mencapai ratusan ribu orang lagi.
Di
radius 10,9 kilometer dari pusat ledakan, sebagian besar permukiman
warga hancur dan korban tewas masih ditemukan. Sementara di kawasan
dengan radius 1,91 kilometer dari pusat ledakan, korban tewas tidak
terlalu banyak. Namun, mereka menderita luka bakar tingkat tiga yang
bisa berujung cacat atau amputasi.
Lalu berapa korban tewas jika
bom atom Hiroshima dijatuhkan di Jakarta? Menurut situs ini, jumlah
korban tewas seketika mencapai 166.970 orang dan 379.820 orang lainnya
terluka.
Padahal, bom atom saat ini berkekuatan puluhan kali lebih
kuat dibanding bom Little Boy di Hiroshima. Bahkan, bom atom terbesar
yang pernah dibuat Uni Soviet memiliki kekuatan 100 megaton. Jika bom
ini dijatuhkan di Jakarta maka lebih dari 11 juta orang tewas, 12 juta
orang terluka, dan dampak radiasi mencapai Pandeglang, Banten, dan
Sukabumi, Jawa Barat.
Silahkan uji peta lainnya.