Panglima TNI ungkit Australia aktor proxy war lepasnya Timor Timur

http://www.mujahidit.com/2016/08/panglima-tni-ungkit-australia-aktor.html
Panglima TNI ungkit Australia aktor proxy war lepasnya Timor Timur

Indonesia di hadapkan pada potensi konflik dan perang yang dipicu berbagai persoalan. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo kembali mengingatkan sekaligus meminta semua pihak mewaspadai perang tanpa bentuk atau istilahnya proxy war.
Dalam perang ini lawan dan kawan tidak lagi terlihat. Perang seperti
ini didesain oleh aktor yang tak kasat mata. Indonesia pernah terlibat
dalam proxy war.
"Proxy war pernah terjadi di Indonesia dan Indonesia kalah. Yakni
saat lepasnya Timor Timur dari bumi Indonesia. Peran negara asing yakni
Australia menjadi aktor dalam proxy war tersebut, tujuannya untuk
memecah belah bangsa kita," ujar Gatot saat memberikan kuliah umum bela
negara di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Kamis (11/8).
Tidak hanya proxy war, Indonesia juga dihadapkan pada potensi konflik
dan perang disebabkan perebutan energi dan pangan di masa mendatang.
Sumber energi fosil dan pangan pada 2043 diperkirakan semakin menipis
bahkan cenderung habis.
"Sebanyak 12,3 miliar penduduk dunia nanti akan berebut energi dari
negara equator yang kaya sumber daya alam sebagai pengganti energi
fosil," katanya.
Gatot menguraikan, pusat konflik saat ini terjadi di negara-negara
kaya minyak. Perang yang terjadi di sejumlah negara dewasa ini berlatar
belakang perebutan energi. Indonesia sebagai salah satu negara yang
memiliki potensi vegetasi sepanjang tahun, bisa menjadi tempat konflik
akibat perebutan energi.
"Dari 12,3 miliar penduduk dunia pada tahun 2043, 9,8 miliar di
antaranya hidup di luar negara equator. Mereka akan berbondong-bondong
mencari sumber pangan dan sumber energi lain ke negara equator.
Indonesia punya sumber energi alam paling besar. Perang pangan dan
ekonomi menjadi ancaman nyata bagi kita," ucapnya.
Sumber daya alam yang dimiliki Indonesia bisa menjadi petaka jika
tidak dipertahankan dan dikelola dengan baik. "Presiden Soekarno dan
Presiden Joko Widodo sudah mengingatkan. Jika tidak waspada maka di masa
mendatang, Indonesia bukan lagi milik Bangsa Indonesia," tegasnya.
Untuk menghadapi semua itu, Gatot meminta rakyat Indonesia mandiri.
Negeri ini memiliki modal geografi dan demografi. Negara agraria dan
laut yang bisa diolah untuk menjadi negara maritim dan dikelola oleh
rakyat dan ditujukan untuk rakyat.(MujahidIT/merdeka)